CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 09 Juni 2012

Dan Kamu #1

"Maaf, aku rasa hubungan kita cukup sampai disini. Percuma kalau kita pertahankan cinta kita, semuanya akan sia-sia." ucap seorang gadis sambil menatap kekasih yang harus ditinggalkannya itu. Lelaki yang tadi menunduk, mulai menatap gadisnya. "tapi kenapa? Kenapa kita gak coba mempertahankan cinta kita? Kamu gak yakin sama aku?" ucap lelaki itu lirih. "bukan begitu, kamu tahu kan, aku gak bisa melawan keputusan orang tuaku. Orang tua ku telah menjodohkanku dengan anak sahabatnya. Perjodohan itu memang sudah terjalin lama, tanpa aku ketahui." Gadis itu mencoba menjelaskan alasan mengapa ia memutuskan jalinan kasih dengan lelaki itu. Lelaki itu diam tak bergeming. Hatinya benar-benar sakit. Saking sakitnya diapun tak tahu harus berkata apalagi. "Aku harap kamu mengerti, Wil. Aku yakin kamu akan mendapatkan wanita yang terbaik dan itu bukan aku. Terimakasih buat semuanya. Sekali lagi aku minta maaf. I love you Willy." Gadis itu mengecup pipi Willy yang sedari tadi membisu dan berlalu meninggalkannya. Willy tertegun. Gadis itu telah memporak porandakan hatinya. Kini hatinya menjadi hancur lebur.
'kenapa kamu lebih memilih perjodohan itu? Tanpa ingin mempertahankan cinta kita.' jerit hati Willy.

"DARR!"
Willy terperanjat kaget tersadar dari lamunan masa lalunya. Dia mengelus-elus dadanya, lalu mendengus kesal. "Yua! Apa-apaan sih!" ketus Willy pada Yua -orang yang mengagetkan Willy-. Yua mengerucutkan bibirnya dan melipat kedua tangannya di dadanya. "abis kak Willy ngelamun aja sih. Ngelamunin apa sih?" ucap Yua sebal. Willy menghela nafas.
"Mau tau?!" tanya Willy. Yua mengangguk cepat.
"dasar Miss. Kepo! Haha." ejek Willy sambil mengacak-acak rambut Yua. Sedangkan Yua semakin kesal, dan makin mengerucutkan bibirnya, lalu membalikan badannya. Willy tersenyum geli melihat tingkah Yua.
"ngambek ni yee." goda Willy sambil mencolek dagu Yua.
"issh dasar genit!" rutuk Yua.

Rasa gundah yang kini melanda perlahan pergi.
Rasa sakit yang terus menghujat perlahan sirna.



***
Malam ini adalah malam yang indah, dimana banyak bintang bertaburan di hamparan langit yang luas dilengkapi dengan pantulan cahaya bulan yang menerangi malam gelap. Terlihat seorang lelaki terduduk di bangku balkon kamarnya. Memangku gitar sembari memandang langit malam yang indah.
"semakin ku memikirkanmu, semakin ku menggilaimu. Kau bintang di hatiku, terangi setiap langkahku." Sepenggal lirik itu dilantunkan dengan di iringi petikan gitar yang sedari tadi berada di pangkuannya. Lirik lagu tersebut merupakan curahan hatinya. Rupanya lelaki ini sedang merindukan sosok gadis yang selalu menemaninya akhir-akhir ini. Dia merongoh sakunya, dan mengeluarkan BBnya. Lalu menekan beberapa digit number, namun dia masih ragu untuk menekan tombol hijau. "telepon gak yaa?" Dia menatap ragu BBnya. Sedetik kemudian dia menekan tombol merah. Rupanya keberaniannya belum cukup terkumpul untuk menelepon gadis itu.
"Yua, lo lagi apa yaa sekarang? Gue kangen sama lo." ucap lelaki itu kepada sang bintang.

***

"bintang malam katakan padanya, aku ingin melukis sinarmu di hatinya." Tampak seorang gadis sedang bersenandung di balik jendela yang terbuka lebar sembari memandang langit bertaburan bintang malam itu. Angin malam berhembus menggerak-gerakan gordeng kamarnya dan tak jarang pulang menerbangkan anak-anak rambut gadis itu. Terkadang gadis itu bergidik ketika angin menembus kulitnya. Namun dia enggan beranjak dari tempatnya, dia masih betah dengan suguhan alam yang menakjubkan itu.
"kenapa gue tiba-tiba kangen sama kak Willy? Aaah apa mungkin gue jatuh cinta sama kak Willy?" tanya gadis itu pada dirinya sendiri. Entah apa yang kini dia rasakan, dia tak tau sejak kapan perasaan aneh itu menghantui hatinya. Setiap malam ia selalu merindukan sosok Willy yang telah di anggap sebagai kakak olehnya. Namun perasaan itu lebih dari sebatas adik pada kakak.
"kak Willy lagi apa yaa? Yua kangen kakak."

Kurasa tenang saat ku bayangkan wajahmu



*bersambung :))

0 komentar:

Posting Komentar