CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 21 Oktober 2012

Dan Kamu #7

Selamat sore semua, bertemu lagi dengan saya dalam acara bumbumcuap. Oke saya akan mempersembahkan cerpen abal-abal saya. 

Check is out! Happy reading guys! 



Seorang gadis terduduk tepat di depan meja rias di kamarnya. Pandangannya lurus ke benda yang dapat memantulkan bayangan dirinya dan seorang wanita di belakangnya. Kegugupan tampak jelas di raut wajahnya. 
"Kak, gimana sih rasanya, waktu kakak di ajak nikah sama kak Kevin?!" Pertanyaan adiknya itu membuat sang kakak ipar tersenyum geli. 
"Yua adikku sayang. Kenapa nanya kayak gitu. Hihi." Kimmy tertawa renyah. Tapi tangannya tetap bergrilya dengan rambut Yua. Yua melepaskan tangan Kimmy di rambutnya, lalu membalikan badannya agar menghadap pada Kimmy. 
"Ihh, kakak! Yua serius!" Kesal Yua. Kimmy terus tertawa sampai akhirnya Yua bangkit dari kursi dan berjalan menuju ranjangnya. Perlahan Kimmy menghentikan tawanya, sepertinya adik iparnya itu sedang kesal padanya. Kimmy menghampiri Yua yang duduk di pinggir ranjang lal duduk tepat di samping Yua. 
"Hmm, maaf-in kakak, de." Ucap Kimmy lembut, tangannya kembali aktif mengelus rambut Yua. 
"Maaf buat apa?" Tanya Yua cuek. 
"Yaa, maaf, kakak udah buat kesel kamu. Lagian kenapa sih pake acara nanya kayak gitu?" Yua membisu. Tak menjawab pertanyaan Kimmy yang bikin mood-nya turun. Kimmy termenung sesaat. Dia tampak sedang berfikir. Setelah mengetahui jawabannya, dengan wajah polosnya Kimmy tersenyum simpul. "Hmm, Kakak tau, jangan-jangan Willy ngajak kamu nikah yaa? Ciyeee." Godaan Kimmy membuat pipi chubby Yua memerah. 
"Ih apaan sih kak." Gadis berambut sebahu ini tersipu-sipu. Saking malunya dia menundukkan kepala dan memelintir tali yang menjuntai sebagai hiasan di dress yang dipakainya. 
"Pantesan nanyanya nyangkut-nyangkut kesitu. Ternyata Willy ngajak nikah to. Haha." Ledek Kimmy membuat Yua makin malu. 
"Aaaah, kakak." Rengek Yua. "Ceritain dong waktu kakak di lamar sama Kak Kev?!" 
Kimmy tersenyum penuh bahagia. Memori romantis itu mulai terngiang di pikiran. 


From : BabyKev 
Kimsay, maaf yaa aku gak bisa jemput kamu. Aku tunggu di cafe biasa. See you. Muaahh :* 

Itulah pesan singkat yang dikirimkan Kevin. Kimmy mulai mendengus kesal. Kenapa coba gak di jemput. Rutuk Kimmy dalam hati. Diapun mulai mengetik keypad yang ada di hp-nya. 

To : BabyKev 
Iya iya. Tunggu aku. 

Dengan sedikit kesal dia mengambil tas kecilnya yang tergolek lemas di ranjang. 

Terlihat seorang pemuda duduk di salah satu meja yang tersedia di cafe tersebut dan satu pelayan berdiri tepat disampingnya. Pemuda itu membisikkan sesuatu pada pelayan itu. Si pelayan hanya mengangguk-angguk mengerti. 
"Nih.." Pemuda itu menyodorkan benda kecil pada pelayan. "Simpen di bagian yang aman, jangan sampai termakan, okay?!" Pria itu memberikan sedikit intruksi pada sang pelayan. Setelah itu sang pelayan pergi melanjutkan pekerjaannya. 

"Haduh, mana nih KimSay, kok lama banget ya?!" Pria itu melirik arlojinya sebentar. Waktu sudah menunjukkan pukul 7.20. Sudah hampir setengah jam dia menunggu gadisnya disana. Janjinya kan jam tujuh, kenapa dia belum dateng juga? Rutuk Kevin. Apa jangan-jangan.... Hus.. Hus.. Kevin mengusir pikiran negatifnya. Karena takut terjadi sesuatu pada kekasihnya, dia meronggoh sakunya dan mengambil benda pipih lalu menekan beberapa digit nomor kekasihnya. Sambil menunggu bunyi sambungan, Kevin sesekali melihat kearah pintu masuk. Dan kini dia pun tercengang dengan apa yang dilihatnya di pintu masuk. Gadis cantik yang berbalut gaun sederhana berwarna ungu di atas lutut sedikit, berpoleskan make up tipis dan natural, dan kakinya memakai flatshoes yang berwarna senada dengan gaun yang dikenakannya, dia memilih menggunakan flatshoe karena dirinya sudah terlihat tinggi dengan itu tanpa harus menggunakan Highheels. Dia berjalan dengan anggunnya menghampiri sang kekasih yang terbengong menatapnya. 

"BabyKev." Sapanya lembut, membuat Kevin terperanjat dari lamunannya. Dengan cepat dia bangkit dari duduknya lalu mempersilahkan Kimmy duduk di kursi yang di siapkannya. Kevin kembali duduk di tempat semulanya. Kini mereka duduk saling berhadapan. Kevin tak henti-hentinya memandangi wajah Kimmy yang tampak lebih cantik dari sebelumnya, membuat Kimmy tersipu malu. 
"BabyKev, liatin aku nya jangan sampe kaya gitu dong, aku kan jadi malu." Ujarnya dengan polos. Pipinya memerah. Kevin terkekeh pelan. 
"Udah gak usah malu gitu." Kevin mengusap punggung tangan Kimmy yang berada di atas meja. 
"Gak pesen makanan nih, Beib?" Tanya Kimmy. 
"Hmm, udah aku pesenin kok. Tunggu aja, bentar lagi juga datang." Kimmy mengangguk pelan lalu tersenyum pada pujaan hatinya. 

"Permisi. Makanannya telah siap tuan, nona." Seorang pelayan itu menghidangkan makanan yang di pesan Kevin di meja yang mereka tempati. Setelah selesai, pelayan itupun pergi. Sepasang kekasih ini memulai memakan masakannya. 

"Gimana, yang, enak gak kuenya?" Tanya Kevin, ketika Kimmy baru memasukan kue ke dalam mulutnya. 
"Hmm, gimana yaa?" Jawab Kimmy mempermainkan Kevin. "Mmm.." Kimmy merasakan ada sesuatu yang keras dalam mulutnya. Bukan bermaksud jorok ya. Kimmy mengambil benda itu dari mulutnya. Kevin tersenyum melihat ekspresi Kimmy yang tampak syok. Sepertinya dia senang mendapatkan kejutan dariku? Batin Kevin. 
"Cincin?" 
"Ya." Kevin mengangguk cepat. "Gimana kamu suka?" 
"Restoran macam apa ini?! Masa cincin dimasukkin ke dalem makanan?! Suka apaan?! Kalo aku mati keselek cincin ini gimana?!" Kimmy tampak marah-marah. Kevin tak berfikir kejadiannya bakal kacau seperti ini. Mau romantis malah jadi berantakan. Memang ini bukan salah pelayannya. Kevin sendiri kok yang minta cincin itu di masukkin ke dalam makanannya. 
"Udah, beib. Ini semua salah aku. Maaf yaa, aku yang nyuruh pelayannya buat masukkin ini ke makanan kamu." Pernyataan Kevin, membuat Kimmy membelalakan matanya. Tak habis pikir. Gerutu Kimmy. 
"Oh, jadi kamu mau aku keselek terus mati gitu gara-gara cincin ini?! Kamu tuh jahat banget tau, gak! Aku benc..." Kevin mengecup bibir Kimmy singkat lalu menghapus airmata yang baru saja mengalir di pipi Kimmy. Kimmy bungkam seribu bahasa. Nampaknya dia sedikit syok dengan serangan yang dilakukan Kevin tiba-tiba. 
"Jangan pernah membenciku, Kimmy. Maaf kalo caraku salah. Awalnya aku hanya ingin memberimu suprice, tapi sepertinya semuanya kacau. Maaf." Sesal Kevin. Dia mengambil cincin itu. Lalu beranjak dari duduknya dan berlutut dia hadapan Kimmy yang masih terduduk terisak. 

"Maaf, aku telah membuatmu menangis dan membenciku. Aku hanya ingin mngatakan, Would you marry me, KimSay?" Kevin menyodorkan cincin itu kepada Kimmy. Kimmy menghapus airmatanya lalu tersenyum haru. 
"I will. Maaf, aku terlalu cepat mengatakan yang benar-benar tak pernah ingin aku lakukan. Aku gak akan pernah membencimu, gak akan pernah, myBabyKev." Kevin bangun dari jongkoknya lalu mendekap erat kekasihnya. 
"Makasih myKimSay. I Love you so much." Kevin mengecup ubun-ubun Kimmy lalu mengusap lembut punggung gadisnya itu. 
"I love you too, BabyKev." 


"Aaa, so sweeeeet." Pekik Yua dengan gaya lebaynya. 
"Ish, lebehhh." Tanggap Kimmy yang sama lebaynya. HAHA. "Kakak kamu tuh emang so sweet banget, walaupun waktu itu bikin kesel juga. Tapi niatnya, kan, mau buat romantis gitu. Haha." 
"Dia kan mantan playboy, cewek-cewek pasti pernah kena keromantisannya dia. Haha." Ucapan Yua mampu membuat Kimmy mendelik sebal. Bibirnya langsung mengerucut. 
"Woles kak woles. Tapi sekarang dia udah insyaf kok, katanya sih dia udah cinta mati sama istrinya yang super bawel itu. Hahaha." Yua tertawa puas setelah meledek kakak iparnya habis-habisan. Lalu dia kabur keluar kamarnya karena takut kena timpukan dadakan dari Kimmy. 





*bersambung* 
Mohon maaf untuk adegan yu-willnya di tunda dulu yaa. Mereka hadir lebih banyak di episode berikutnya. Don't forget yaa guys. Haha. 
Thanks for read! Like! And I need some comment. :) Thanks you (˘⌣˘)ε˘`)

0 komentar:

Posting Komentar