CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 09 November 2012

Dan Kamu #9


Previous 


"Bodoh, hiks~" 
"I will, Kak! Hiks.. Hiks.." 
Brukk! Tubuh Yua ambruk dan tangisnya terus mengguncang. 





Next! Happy reading! Check this out! 






Cklek! Yua pulang dengan jalan gontai. Matanya sembab, rambut yang tadi terurai rapi kini sedikit berantakan. Dia mencoba menghentikan tangisnya namun tak kuasa. Airmata dan isakan terus keluar. Dia menyesal dengan tingkahnya tadi. Dia tak menyangka semuanya akan terjadi seperti ini. Hanya karena syok yang berlebihan akibat aksi Willy tadi, membuatnya Yua tak mampu bersuara dan menjawab lamaran Willy. Kimmy yang baru saja dari dapur dan menuju ke kamarnya yang kebetulan melewati kamar Yuapun merasa iba, ketika dia mendengar samar-samar isakan Yua. Rasa penasaran menyeruak dalam hatinya. Berbagai pertanyaan mulai timbul dalam pikirannya. 'Bukannya Willy ngelamar Yua ya? Kok Yua bisa nangis sih? Pasti ada apa-apa.' Pikir Kimmy. Ingin sekali Kimmy masuk ke kamar Yua, tapi... Kimmy tau kalau sudah begini Yua tak ingin di ganggu. Yua ingin sendiri. 



*** 



"Kimsay, kamu lagi nelepon siapa?" Tanya Kevin, saat melihat istrinya mondar-mandir sambil memegang HP yang di pasang di telinganya. "Sst." Kimmy mengisyaratkan pada Kevin agar diam. "Halo" 
"...." 
"Ada masalah apa sih sebenernya? Aku gak tega liat dia kayak gitu." Ucap Kimmy to the point. 
"..." 
Tersirat raut wajah harap-harap cemas pada Kimmy. Kevin sang suami tampak bingung dengan kelakuan istrinya. Dia kesal, karena istrinya malah sibuk dengan teleponnya itu. Dan daripada betenya makin berjibun, Kevin mengambil mobil -dengan remote control- nya dan memainkannya. Kimmy yang tak sengaja melihat suaminya itu terkekeh geli. 
"Hmm, ya terus?" 
"...." 
"Ide bagus!" Kimmy mulai mengembangkan senyumannya. 



*** 



Kini Yua tengah sibuk mengetik beberapa pesan singkat. Sudah kesekian kalinya dia mengirim pesan itu namun tak ada jawaban dari sang penerima pesan. 



To : MyWilly 
Kak Willy :'' 



To : MyWilly 
Maaf kak, Yua udah kecewain kakak :'( 



To : My Willy 
Yua tau Yua salah, tapi please kak, maafin Yua. :'( 



To : MyWilly 
I will marry you Kak Willy :'( Love You :'* 



Dan masih banyak lagi pesan singkat yang dikirimnya. Karena perasaan bersalahnya makin bertambah. Yua menekan beberapa digit nomor dan memanggilnya. 
"Nomor yang anda tuju sed..." 
"Ergh!" Yua membanting kasar HPnya sehingga menjadi puing-puing. Tubuhnya perlahan ambruk. Lututnya ia peluk erat-erat. Kepalanya tenggelam ditengah tekukan lututnya. Tubuhnya bergetar hebat. Ada pedang tajam yang menusuk ulu hatinya. Sakit. Sangat sakit. Mengapa penyesalan selalu datang di akhir? Aaaa! 
"Argh!" Yua merasakan pula kesakitan pada kepalanya. Loh, kenapa ini? 



*** 



"Ide bagus!" Kimmy mulai mengembangkan senyumannya. 



"...." 
"Loh emang kapan ulang tahunnya?" 
"...." 
"Alamak, aku lupa!" Kimmy menepuk pelan dahinya. 
"...." 
"Iya, iya sip sip. Asal jangan keterlaluan aja yaa!" 
"...." 
"Oke. Aku pasti bantu kok." 
"...." 
"Good luck! Bye!" Klik Kimmy memutuskan sambungan teleponnya. Lalu menghampiri suaminya yang memasang muka betenya yang sedang asyik memainkan mobil-mobilannya. Kimmy memeluk Kevin dari belakang, dan menyimpan dagunya pada pundak Kevin. Namun Kevin masih sibuk dengan dunianya. Rupanya dia sedang kesal tingkat cabe rawit. 
"Babykev" ucap Kimmy manja. "Kamu marah ya?" Bisikan Kimmy membuat Kevin melepaskan pelukan Kimmy dan berbalik badan menghadap ke tubuh Kimmy. 
"Aku bete! Kamu teleponan sama siapa sih?! Sampe-sampe aku di cuekin gitu!" Rengek Kevin. Kimmy terkekeh geli dan mengelus pipi suaminya itu. 
"BabyKev kusayang, jangan cemberut dong! Sini aku ceritain!" 





"Oh gitu. Pantes aja. Hmm iya deh, aku pasti bantu." Kimmy tersenyum mendengar persetujuan Kevin.
"Tapi jangan salahin aku kalo dia marah!" 
"Gak akan BabyKev. Percaya deh sama aku." 
"Iya iya, aku percaya sama KimSay-ku." 



*** 



Keesokan harinya... 



Pagi-pagi sekali Yua pergi ke rumah Willy. Dia ingin meminta maaf atas semuanya. Hatinya tak tenang karena kejadian tempo hari. Yua pergi dengan keadaan yan kurang baik. Matanya bengkak akibat nangis semalam. Wajahnya tampak pucat. Namun itu tak dapat mengurungkan niatnya untuk menghampiri Willy. Di tengah perjalanan Yua sudah merasa tubuhnya melemah, tapi tekad untuk sampai ke rumah Willy lebih besar. 



Ting tong 
Bunyi bel terdengar ke penjuru rumah mewah ini. 
"Bi. Tolong bukain pintunya!" Perintah seorang wanita paruhbaya yang sedang sibuk membaca majalah fashionnya. 
"Baik, nya." 




Cklek! Pintu terbuka. 



"Mau bertemu dengan siapa, non?" Ucap mbok Mun ketika dia melihat seorang gadis yang tersenyum dan bewajah cantik namun pucat dan matanya bengkak seperti habis nangis. Pikirnya. 
"Hmm. Kak Willynya ad..." BRUK! 





To be a continue... 




Loh loh, geje gini deh. Haha. Ide hinggap tiba-tiba, dan hasilnya aneh banget. Gimana? Geje kah? :D 
Bubuhkan kritik dan sarannya ya! Thankies for reading. Lope lope di udara (˘⌣˘)ε˘`) 




-dfg28-

0 komentar:

Posting Komentar